1. Organisasi dan Metode
Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. Menurut Mithzal (2009) "organisasi merupakan suatu unit terkoordinasi yang terdiri setidaknya dua orang, berfungsi mencapai satu sasaran tertentu atau serangkaian sasaran". Sedangkan menurut Wiber (1968) adalah struktur birokrasi , menurut Sutarto (1995) "organisasi sebagai kumpulan orang, proses pembagian kerja dan system kerjasama atau system social". Jones (1995) mendefinisikan organisasi sebagai respons terhadap makna nilai-nilai kreatif untuk memuaskan kebutuhan manusia.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap: rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan factor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
2. Sejarah Organisasi Berkembang
Sejarah Pengembangan Organisasi ditunjukkan oleh lima latar belakang
a.Pelatihan laboratorium, adalah bagaimana setiap individu bisa memahami arti dari organisasi.
b.Umpan balik survei, antara individu saling bekerja sama
c.Riset tindakan, menguji tindakan yang memungkinkan terjadinya kesalahan.
d.Produktivitas dan kualitas kehidupan kerja, yaitu hasil dari pencapain yang telah di uji sebelumnya,serta
e.Perubahan strategik.
Sejarah Pengembangan Organisasi sangat erat hubungannya dengan teori organisasi. Teori Organisasi meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik, dan teori organisasi modern.
2.2.1 Teori Organisasi Klasik
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800( abad 18).
Dalam teori ini, organisasi secar umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai organisasi yang sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku dan tidak mengandung kreatifitas. Dalam teori ini organisasi didefinisikan sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain bila orang-orang bekerja sama.
Teori Klasik berkembang dalam 3 aliran yaitu: teori birokrasi, teori administrasi, dan manajemen ilmiah.
I. Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic dan Spirit of Capitalism”.
Karakteristik-karakteristik birokrasi menurut Max Weber:
1. Pembagian Kerja yang jelas.
2. Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik
3. Program rasional dalam mencapai tujuan organisasi
4. Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
5. Sistem aturan yang mencakup Hak dan Kewajiban posisi para pemegang jabatan
6. Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal.
II. Teori Administrasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
Henri Fayol mengemukakan dan mambahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori ini yaitu:
– Pembagian Kerja / Division of Work
– Wewenang dan Tanggung jawab
– Disiplin
– Kesatuan perintah
– Kesatuan pengarahan
– Mendahulukan kepentingan umum dari pada pribadi
– Balas jasa
– Sentralisasi
– Rantai scalar
– Aturan
– Keadilan
– Kelanggengan personalia
– Inisiatif
– Semangat korps
Sumber : https://ikin12.wordpress.com/2012/11/25/sejarah-perkembangan-organisasi/
3. Design Organisasi Formal dan Informal
1.
Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan
diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang
rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada
suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke
gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
Salah satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal dan
hubungan-hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding dengan
hubungan formal seperti yang ditunjukkan bagan organisasi.
Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan
informal berbeda :
1. Hubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam
organisasi formal digambarkan jelas, sedangkan dalam organisasi informal
tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka.
2. Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta
muncul dan dipilih dalam informal.
3. Pengendalian perilaku. Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan
melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan para
anggota dengan pemenuhan kebutuhan.
4. Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan
dan hukuman, bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu
kelompok informal.
Walaupun ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap kelompok
formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya
hidup bersama dan tidak dapat dipisahkan setiap organisasi formal selalu
mempunyai organisasi informal dan setiap organisasi informal brkembang dalam
berbagai tinkatan formal.
sumber : http://njiee.blogspot.com/2009/11/desain-organisasi-formal-dan-informal.html
4. Terori Organisasi Yang di Terapkan di Suatu Perusahaan
Menghadapi persaingan
bisnis yang semakin kompleks dan perubahan lingkungan eksternal yang semakin
cepat, organisasi dituntut untuk tetap adaptif. Organisasi yang adaptif
terhadap lingkungan eksternal, juga dituntut untuk mengelola lingkungan
internalnya agar melahirkan inovasi yang bernilai tinggi. Hal ini akan terwujud
jika organisasi mempunyai nilai-nilai budaya yang kondusif agar seluruh SDM
yang ada mau berkontribusi secara optimal terhadap perusahaan.
Perusahaan yang handal biasanya memiliki
keuntungan,mampu bertahan dan dapat memenangkan persaingan bisnis dalam
berorganisasi.
Organisasi harus 2 dapat merespon perubahan lingkungan agar dapat mencegah
ancaman yang terjadi dari lingkungan eksternalnya, sehingga budaya
organisasi tersebut dapat memadai dari segi kuantitas dan kualitas yang ada.
Budaya organisasi merupakan kebiasaan-kebiasaan yang terjadi dalam hirarki
organisasi yang mewakili norma-norma perilaku yang diikuti oleh para anggota
organisasi. Budaya yang produktif adalah budaya yang dapat menjadikan
organisasi menjadi kuat dan tujuan perusahaan dapat terakomodasi.
Budaya organisasi merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan
efektivitas organisasi dan juga dapat menjadi instrumen keunggulan kompetitif
yang utama, ketika budaya organisasi mendukung strategi organisasi sehingga
dapat menjawab dan mengatasi tantangan lingkungan dengan cepat dan tepat. Maka
setiap organisasi perlu mengembangkan strategi agar para karyawan selalu
bersemangat dalam bekerja, termotivasi, dan adanya kepuasan kerja, sehingga
senantiasa menghasilkan kinerja dan prestasi yang tinggi dalam melaksanakan
tugasnya. Begitu pula organisasi harus fleksibel terhadap perubahan
disekitarnya, karena fleksibelitas memungkinkan organisasi untuk lebih adaptif
dan inovatif.
Organisasi yang adaptif terhadap lingkungan eksternal, juga dituntut untuk
mengelola lingkungan internalnya agar melahirkan inovasi yang bernilai tinggi.
Hal ini akan terwujud jika organisasi mempunyai nilai-nilai budaya yang
kondusif agar seluruh SDM yang ada mau berkontribusi secara optimal. Karena
kegagalan dalam merespon lingkungan akan mengakibatkan tidak tercapainya
tujuan, bahkan kehancuran organisasi (Druckman, Jerome E, 1997:1).
5. Hubungan Timbal Balik antara Manajement Organisasi dan Tata Kerja
Ø Manajemen dan
Organisasi
Manajemen adalah proses
kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut
mengandung pengertian adanya hubungan timbale balik antara kegiatan dan
kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.
Untuk dapat mencapai tujuan
tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara
fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam
suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan
bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai
tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian
eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.
Ø Manajemen dan
Tata Kerja
Tata kerja atau metode
adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia
dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan
manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.
Dengan tata kerja yang
tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan
secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada
pokoknya ditujukan untuk :
a) Menghindari
terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang
tersedia.
b) Menghindari
kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
c) Menjamin adanya
pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah
ini :
Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan
sumber-sumber serta waktu sebagai factor-faktor yang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan
sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
Ø Manajemen
Organisasi dan Tata Kerja
Eratnya hubungan atau
hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
a) Manajemen : Proses
kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.
b) Organisasi : Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi
pengelompokkan kerja sama.
c) Tata kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus
dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata
kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.
6. Fungsi Satuan Organisasi & Metode Dalam Suatu Perusahaan
- Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Divisi Regional dibantu para Kepala Seksi, Pemeriksa Kas Daerah, HUMASDA dan para Kepala UPT wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, konsolidasi, integrasi, sinkronisasi dan komunikasi pada satuan organisasi masing-masing dalam lingkup Divisi Regional dan dengan satuan organisasi lain di dalam dan di luar PT Kereta Api (Persero);
- setiap pemimpin satuan organisasi di dalam lingkungan PT Kereta Api (Persero) bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan bawahannya masing-masing, serta berkewajiban untuk memberikan bimbingan. pengarahan dan keteladanan bagi bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.;
- setiap pemimpin satuan organisasi berkewajiban untuk selalu mengikuti dan menaati petunjuk pelaksanaan teknis, prosedur kerja, reglemen (peraturan dinas) dan peraturan umum yang berlaku, bertanggung jawab kepada atasan masing-masing, serta selalu menyampaikan laporan berkala kepada atasannya secara tepat waktu;
- setiap laporan yang diterima dari pemimpin satuan organisasi di bawahnya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan lebih lanjut, pemberian pengarahan kepada bawahan dan bahan untuk melaksanakan kelancaran pekerjaan;
- para Kepala Seksi, Pemeriksa Kas Daerah, HUMASDA dan Kepala UPT menyampaikan laporan kepada Kepala Daerah Operasi berdasarkan laporan yang diterima dari para bawahan untuk selanjutnya Kepala Divisi Regional menyusun laporan berkala tentang Kegiatan Daerah Operasi;
- dalam menyampaikan laporan kepada atasan tembusan laporan wajib disampaikan kepada Kepala Satuan Organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja;
- dalam melaksanakan tugas pokoknya para Kepala Satuan Organisasi wajib berpedoman kepada uraian jabatan (Job Description) dan peraturan-peraturan yang masih berlaku.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Divisi_Regional_Kereta_Api_Indonesia
7. Mendeskripsikan Fungsi - Fungsi Pelayanan Organisasi dan Metode Pada Organisasi
Pengertian
umum
- Organisasi adalah sebuah system yang
terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki systematis dalam
pembagian kerja,dalam rangka mencapai tujuan yang tlah di tetapkan secara
structural dan sistematis.
- Metode adalah
suatu cara ,pendekatan,atau proses untuk menyampaikan
informasi.
8. Membuat Kerangka Hubungan Timbal Balik antara Manajement Organisasi dan Tata Kerja Dalam Suatu Perusahaan
Tugas Organisasi Dan Metode
- Nama Kelompok :
1. Bobby Sigit Rachmanto (32114208)
2. Rizki Muhammad (39114636)
3. Siti Mega Oriza (3A114369)
- Kelas :
1DB03